Sabtu, 21 Desember 2013 - 1 komentar

Sebuah Cerita : Senja

*tiup tiup debu dblog*
Beberapa menit yg lalu masih niat kuat buka NetBeans, ngerjain program TA yg outputny msh gak beres T^T
Malu sm deadline diri sendiri, akhir Desember program ini harus udah kelar. Sebenarny malu jg masih sempat2ny nulis blog, tapi ada scuil sudut melow yg ingin saya kenang sambil muter playlist d MP3.

Yaa..
Sebagian piringan hitam di otak saya mengalun pelan. Lagi2 tentang kota nan jauh d sebrang sana.
Kota yg jika senja, saya habiskan berdua dgn sahabat saya..dikamar kami. Memutuskan siapa yg akan mandi trlebih dahulu atau mengingatkan kepadanya bahwa kuota modem kita sudah hampir habis. Harus ada Ringgit yg kita sisihkan. Senja kita dulu selalu ramai, bukan? Akan selalu ada sahabat lainnya menghampiri kamar kita, untuk sekedar menanyakan mau ngemil apa atau hanya berlenyeh2 di tempat tidur.. Akan selalu ada teriakan konyol lain d sepanjang lorong asrama. Atau perjanjian akan mencuci baju keesokan subuh.
Senja kita selalu ramai, bukan? Jikalau pun sepi, itu karena kita berdua sama2 tertidur dan sengaja mengunci pintu. Senja d kota itu selalu menyenangkan, bahkan hanya dgn duduk menghadap jendela dan melihat teman yg lain mengangkat jemuran yg sudah mengering.
Klise memang ketika orang bertanya, apa bedanya senja disini ataupun disana? Entahlah..
Senja hari disana seperti waktu yg saya tunggu-tunggu. Dibalik matahari yg akan beristirahat, ada setumpuk senang seperti mengetahui uang bulanan sudah dikirim dan itu artinya bisa di tarik tunai. Ohh mungkin saya bisa menjawab pertanyaan di atas. Senja disini, hanya terdengar suara televisi atau teriakan Ibu mengingatkan sholat. Diluar sana, terlalu banyak kendaraan. Bising. Saya tidak suka itu. Senja hari disana, suara sahabat saya mengingatkan untuk mandi. Yaa, walaupun dia tau saya tidak trlalu suka mandi sore-saya lebih suka mandi menjelang tidur-tapi dia tetap melakukannya..setiap hari. Saya lebih suka melihat orang berlalu lalang dari jendela kamar, atau sesekali mengintip keluar asrama. Akan ada sekelompok orang menghabiskan waktu bermain bola. Itu cara mereka menikmati senja. Seperti aku yg menikmati senja d kota itu hanya dgn wajah bahagia sahabat dr kamar lain mendapatkan waffel kesukaannya atau melihat senyum bangga si kiper yg berhasil menepis bola. Sesederhana itu. Aku menikmatinya.
Sudah ya? Piringan hitamnya kita letakkan lagi. Senja sebentar lagi akan brganti malam. Sedikit saja kita mengingat cerita seperti apa senja kita dulu. Lain kali, kita sediakan waktu untuk mengingat cerita malam kita. Yaa kan, Bil? Bil? Bilak? Ohh.. aku lupa, barusan kamu whatsapp mau pergi ke resepsi nikahan keluargamu. Mungkin sekarang kamu terlalu sibuk menutupi keriput dengan bedak yg entah sudah berapa senti tebalnya. Atau mungkin sedang mengurut pinggang yg keletihan karena dr pagi brkutat dgn acara akad nikah. Jangan trlalu memaksakan diri. Baahahahaha.. XP

Skudai, Johor Bahru, Malaysia. December 2012.

Hai..Senja-ku disana, apa kabar?!! Kamu masih tetap indah kan? Aku ingin menikmati senja lagi disana. Bersama segelas cappucino hangat dan jendela kamar. Aku akan kesana tahun depan, setelah aku menyelesaikan tugasku disini. Doakan tugasku cepat selesai ya!! ^^