Selayaknya aku
Yang tak pernah membenci meski berulang kali tersakiti
Tersakiti karena waktu berjalan terlalu lama,
hingga aku harus menunggu sesuatu untuk memastikan semua
Tersakiti karena waktu belum berpihak padaku,
hingga aku harus menahan rindu yang sia-sia
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, kan..?
Anggap saja daun itu adalah harapanku,
yang tumbuh banyak dan rimbun
Lalu satu per satu di jatuhkan oleh angin hingga berguguran
Haruskah angin dibenci?
Berulang kali harapan itu tumbuh dan merekah,
tapi selalu hancur tak bersisa di kemudian harinya
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, kan..?
Daun itu akan terus tumbuh dan bermunculan,
hanya seketika menunggu datangnya angin untuk menggugurkannya lagi