Kamis, 27 Oktober 2011 - 0 komentar

Daun jatuh tak pernah membenci angin, kan..?

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, kan..?
Selayaknya aku
Yang tak pernah membenci meski berulang kali tersakiti

Tersakiti karena waktu berjalan terlalu lama,
hingga aku harus menunggu sesuatu untuk memastikan semua
Tersakiti karena waktu belum berpihak padaku,
hingga aku harus menahan rindu yang sia-sia

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, kan..?
Anggap saja daun itu adalah harapanku,
yang tumbuh banyak dan rimbun
Lalu satu per satu di jatuhkan oleh angin hingga berguguran

Haruskah angin dibenci?
Berulang kali harapan itu tumbuh dan merekah,
tapi selalu hancur tak bersisa di kemudian harinya

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, kan..?
Daun itu akan terus tumbuh dan bermunculan,
hanya seketika menunggu datangnya angin untuk menggugurkannya lagi

0 komentar:

Posting Komentar