Entahlah apa yang ada dipikiran ku akhir-akhir ini..
Entahlah apa fungsi kalender yang terduduk rapi di meja kantorku itu..
Aku melupakan hari ulang tahunmu.
Dua hari setelahnya.
Aku sahabat yang brengsek? Sahabat yang hanya bisa menumpahkan semua rengekan, tanpa memperdulikan hari pentingmu? Atau sekalian saja hapuskan aku dari daftar sahabatmu.
Padahal di sore hari itu kita asik berbincang via messenger. Aku bercerita bagaimana lelah hari beberapa waktu belakangan. Aku bahkan menyisipkan cerita lama. Cerita lama yang mungkin kamu pun sudah bosan mendengarnya. Sudah tahun ke berapa ini dari awal pertama aku bercerita? Ah, ya sudahlah. Aku disini bukan untuk menghitung-hitung berapa banyak memori otak yang kamu gunakan untuk menyimpan semua ceritaku itu. Hingga Terabytes mungkin? Atau di atas itu? Apa satuan lebih tinggi dari Terabytes? Petabyte? Exabyte? Jangan terkejut. Aku pun baru tau istilah Petabyte dan Exabyte. Dua menit yang lalu aku mencarinya di google.
.
.
.
Perbincangan kita sela waktu ku menunggu jam pulang kantor itu tetap kamu respon seperti biasa, tanpa ada keluhmu kenapa aku belum juga mengucapkan selamat ulangtahun. Hari itu, aku bahkan merepotkanmu seperti biasa. Memintamu menyisipkan berkas namaku diantara berkas yang kamu sudah siapkan.
Aku jahat? Iya.
Aku terlalu sibuk dengan aktivitas disini.
Aku terlalu sibuk menata yang berantakan itu.
Aku terlalu sibuk mempertanyakan yang hilang.
Aku terlalu sibuk dengan ini itu..
Aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri..
Bahkan untuk mengingat tanggalmu saja aku lalai.
Bahkan sudah sepanjang ini pun aku masih saja belum mengucapkan dan memanjatkan doa apapun untukmu.
Aku jahat? Tidak.
Aku selalu imut. Dan kamu tau itu.
Selamat ulang tahun, Sahabat.
Maaf sudah merepotkanmu sejauh ini.
Maaf juga jika aku terkadang jadi beban untukmu.
Semoga Allah selalu memberimu kekuatan untuk selalu sabar menghadapi pribadiku sampai setua apapun kita kelak.
Iya, usia kita bertambah.
Benar, berkurangnya waktu untuk dihabiskan bersama.
Kita pun sudah berbelok ke arah yang di ingin, mencari tujuan masing-masing.
Aku disini dan kamu disana.
Seperti lagu RAN yang selalu kusambut bahagia ketika lantunannya terdengar dari stereo mobil, ketika aku sedang bosan menunggu kemacetan.
Aku disini merindukan segelas mocca float yang sering kita habiskan bersama sahabat yang lain sepulang kuliah dulu. Aku pun sering membayangkan bisa menghabiskan waktu bersama di praktek dokter kulit langganan kita dulu.
Aku tau kamu disana sedang berusaha mewujudkan cita-cita kecilmu. Aku hanya bisa mendukung dan berdoa Allah melancarkan segalanya untukmu.
Pastikan aku orang pertama yang membaca novel perdanamu itu ya.
Selamat ulang tahun, Sahabat.
Terimakasih sudah bersedia menjadi tempatku bercerita.
Terimakasih karena selalu berada disana.
Semoga Allah selalu melindungimu, menyertai setiap langkah dan keputusanmu.
Permohonan Maaf : Selamat Ulang Tahun, Sahabat.
Teruntuk : Nabilah Rosyadah dengan huruf H di belakang namanya. Menginjak 24 tahun usianya. Sudah lewat 1 tahun target nikahnya. Sedang mencari pasangan hidup untuk kedepannya.
Me! As you know as..
Your precious cute bestfriend.
-dan aku tau, kamu pasti mencibirnya-
Sabtu, 04 April 2015 -
0
komentar


Permohonan Maaf : Selamat Ulang Tahun, Sahabat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar